Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Weekly Review - Saham AS 3 Mei 2024

Weekly Review - Saham AS 3 Mei 2024

3 May 2024, 4:38 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Weekly Review - Saham AS 3 Mei 2024

The fed umumkan tidak merubah suku bunga hingga produktivitas pekerja di USA melambat. Selengkapnya pada Weekly Review berikut!

1. Jumlah Pekerja Sektor Swasta Meningkat 192.000 Pada April

  • Jumlah gaji swasta di Amerika Serikat (AS) meningkat lebih tinggi dari perkiraan pada bulan April, yaitu sebesar 192.000, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang masih kuat.
  • Peningkatan ini lebih tinggi dari ekspektasi analis (183.000) namun sedikit lebih rendah dibanding angka revisi Maret (208.000).
  • Gaji pekerja secara keseluruhan naik 5% dibanding tahun lalu, terendah dalam beberapa tahun.
  • Beberapa sektor yang mengalami peningkatan gaji terbanyak adalah:
  • Leisure dan hospitality (56.000)
  • Konstruksi (35.000)
  • Perdagangan, transportasi dan utilitas (26.000)
  • Pendidikan dan layanan kesehatan (26.000)
  • Lapangan kerja baru menurun menjadi 8,49 juta pada Maret, terendah sejak Februari 2021.
  • Laporan ketenagakerjaan pemerintah yang lebih lengkap akan dirilis 2 hari lagi.

2. Jumlah Lowongan Kerja di AS Turun

  • Jumlah lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 8,5 juta pada Maret, level terendah dalam lebih dari 3 tahun.
  • Meskipun turun, angka tersebut tetap tinggi secara historis, menunjukkan ketahanan pasar kerja meskipun suku bunga yang lebih tinggi.
  • Jumlah orang Amerika yang berhenti dari pekerjaan mereka turun menjadi level terendah sejak Januari 2021, menandakan keyakinan mereka dalam menemukan pekerjaan yang lebih baik menurun.
  • Meskipun turun dari puncaknya pada Maret 2022, jumlah lowongan pekerjaan tetap tinggi.
  • Pasar tenaga kerja AS menunjukkan kekuatan yang mengejutkan meskipun kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve untuk mengatasi inflasi.
  • Meskipun suku bunga naik 11 kali, ekonomi tetap tumbuh, perusahaan tetap merekrut, dan tingkat pengangguran tetap rendah.

3. The Fed Umumkan Kebijakan Baru

  • Federal Reserve (The Fed) mengumumkan perubahan besar pada hari ini terkait program pengencangan kuantitatif (quantitative tightening/QT).
  • Meskipun suku bunga tetap, The Fed akan signifikan mengurangi program QT mulai Juni.
  • Keputusan ini membuat rendahnya imbal hasil (yield) Treasury AS.
  • QT adalah penjualan aset The Fed untuk mengurangi pasokan uang dan meningkatkan suku bunga.
  • QT dapat mengurangi likuiditas dalam sistem perbankan dan menyebabkan krisis repo seperti yang terjadi pada 2019.

4. Pertumbuhan Produktivitas Pekerja AS Melambat

  • Pertumbuhan produktivitas pekerja AS melambat tajam pada kuartal pertama, menyebabkan lonjakan biaya tenaga kerja, tetapi tren produktivitas tetap solid.
  • Pertumbuhan produktivitas nonpertanian hanya meningkat pada tingkat tahunan sebesar 0,3% pada kuartal lalu setelah naik pada tingkat 3,5% pada periode Oktober-Desember.
  • Ekonom memperhatikan produktivitas untuk mengukur seberapa cepat biaya tenaga kerja dapat naik tanpa memicu inflasi kembali. Biaya tenaga kerja dan inflasi melonjak pada kuartal pertama.
  • Federal Reserve pada hari Rabu mempertahankan suku bunga acuan semalamnya tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50%, di mana telah berada sejak Juli.
  • Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan bahwa “dalam beberapa bulan terakhir, inflasi telah menunjukkan kurangnya kemajuan lebih lanjut menuju target 2% kami.” Sejak Maret 2022 bank sentral AS telah menaikkan suku bunganya sebesar 525 basis poin.

5. Apple Umumkan Buyback Saham

  • Apple mengumumkan program buyback saham terbesar mereka senilai $110 miliar (naik 22% dari tahun sebelumnya).
  • Penjualan keseluruhan Apple turun 4% dan penjualan iPhone turun 10% (dibandingkan periode yang sama tahun lalu). Penurunan ini disebabkan oleh perbandingan yang sulit karena lonjakan penjualan iPhone 14 tahun lalu akibat penundaan karena COVID-19.
  • Laba bersih Apple turun 2% menjadi $23.64 miliar.
  • Meski penjualan iPhone turun, saham Apple naik 7% karena program buyback saham yang besar dan pendapatan keseluruhan yang melebihi perkiraan analis.
  • Segmen Mac dan Services Apple justru mengalami pertumbuhan dibanding periode yang sama tahun lalu.
  • Apple memprediksi pertumbuhan penjualan iPad di kuartal selanjutnya akan mencapai dua digit.

Ditulis oleh
channel logo

Dewi A Zuhriyah

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar